Sabtu, 24 September 2022

Soal UTS BAHASA INDONESIA KELAS X

 Ujian tengah semester merupakan penilaian untuk mengukur seberapa jauh siswa siswi dalam memahami mata pelajaran yang di ajarkan.

Berikut Soal kelas X IPS

Kamis, 22 September 2022

Contoh SOAL UTS BAHASA INDONESIA KELAS XII SMA

Sejauh ini kita sudah belajar dan berkembang selama seperempat semester dimana kita dirasa sudah memiliki banyak pengetahuan. Banyak sekali pengalaman yang kita lakukan dan pelajari. Untuk itu banyak sekali bentuk penilain yang pernah kita lalui baik penilaian lisan maupun teks.

Ujian tengah semester merupakan penilaian untuk mengukur seberapa jauh siswa siswi dalam memahami mata pelajaran yang di ajarkan. 


Berikut soal UTS kelas XII IPS


Contoh soal lain kelas XI IPA/IPS

Contoh soal lain kelas X IPA/IPS


TERNYATA TRUK TUA INI ADA DI INDONESIA






Selasa, 20 September 2022

SOAL UTS BAHASA INDONESIA KELAS XI

Ujian tengah semester merupakan penilaian untuk mengukur seberapa jauh siswa siswi dalam memahami mata pelajaran yang di ajarkan.
Untuk kalian yang ingin berlatih dan mengasah kemampuan mari kita coba beberapa soal berikut ini, semoga sukses.



Kumpulan bus antar kota paling mewah












CONTOH TEKS HUMOR

  Seekor Katak yang Mendatangi Peramal


“Seekor katak pergi menemui seorang peramal untuk mengetahui apakah dia beruntung dalam urusan asmara atau tidak.”

Peramal itu kemudian membaca telapak tangan si katak dan berkata, “Aku mempunyai kabar baik dan kabar buruk. Mau dengar yang mana dulu?”

Si katak ingin mendengat kabar baiknya terlebih dulu.

Peramal pun berkata, “Kamu akan bertemu seorang gadis cantik. Dia akan tertarik padamu dan ingin mengetahui segala sesuatu tentang dirimu. Dia ingin kamu terbuka padanya dan memberikan hatimu padanya.”

“Wah, itu hebat!” kata si katak. “Tapi, apa kabar buruknya?”

“Kamu akan bertemu dengannya di kelas biologi.”

Baca juga : tips LDR menjaga hubungan tetap awet

Guru Mengajar Matematika

Guru : Anak-anak hari ini kita belajar matematika ya
Murid : Iyaa buu..
Guru : Jika nenek kalian memberikan 2 coklat kepada kalian,diberi lagi 6 permen,lalu diberi lagi 10 permen dan diberi 12 permen lagi. Maka jawabannya adalah ?
Murid : Makasih nenekk…

Membuat Kalimat

Seorang guru sedang mengajar lalu, ia menyuruh salah satu siswanya menuliskan sebuah kalimat. Dengan ketentuan harus terdapat kata “ bayi ” didalamnya.
Murid : Saudara perempuanku sudah melaksanakan pernikahan 2 hari yang lalu
Guru : Lahh,didalamya harus ada kata bayi !!
Murid : Bayinya akan muncul kira-kira 9 bulan lagi…

Baca juga : Panitia Karnaval Lalisat Dianggap tidak profesioal


Rambut yang berantakan

Pada suatu hari ada seorang anak yang ditegur oleh gurunya karena rambutya yang berantakan
Guru : Sani kenapa rambutmu begitu berantakan, apakah tidak kamu sisir!!
Murid : Saya tidak mempunyai sisir buk
Guru : Pinjamlah sisir kepada kakakmu.
Murid : Saya tidak punya kakak bu
Guru : Ibumu tidak meminjamkannya?
Murid : Ibu saya sudah tiada bu.
Guru : Bagaimana dengan bapakmu
Murid : Ayah saya Botak buk
Guru : …….

Pedagang mangga

Seorang pedagang mangga sedang menjajahkan dagangannya sambil berteriak “mangga…mangga manis..mangga manis”
Karena mendengarkan teriakan pedagang itu datanglah seorang pria menghampirinya.

Pria : Kamu punya berapa banyak mangga ?

Dengan bersemangat pedagang tersebut menjawab

Pedagang : Saya punya 2 gerobak pak, yang saya bawa sekarang 1 gerobak dan sisanya ada di rumah.

Pria : Sombong banget ya kamu!! Saya yang punya 4 hektar kebun mangga saja tidak teriak-teriak seperti kamu.


Dari kalisat ke Surabaya langsung




CONTOH TEKS ANEKDOT

Kumpulan Contoh Teks Anekdot| Bahasa Indonesia Kelas 10

“Amel, kamu kayaknya rajin bantu mama kamu masak di dapur, ya?”

“Ah masa, sih? Nggak kok. Aku nggak pernah bantu mama aku masak.”

“Ah yang bener? Badan kamu bau bawang gini, berarti suka bantu mama kamu masak kan?”


Contoh Teks Anekdot 1

Sekolah Bertarif Internasional

Suatu ketika, di sekolah negeri “entah di mana”, seorang Bapak Guru memberi tahu kepada anak didiknya bahwa sekolah mereka akan berubah status menjadi SBI (Sekolah Bertaraf Internasional). “Anak-anak, ada kabar gembira untuk kita semua. Tidak lama lagi, sekolah kita akan menjadi SBI. Nah, untuk menyambut hal ini, saya mau tanya kira-kira apa yang akan kalian siapkan?” tanya sang guru.

“Azis, apa yang akan kamu lakukan untuk menyambut ini?” tanya guru tersebut lebih lanjut. Dengan sigap, Azis menjawab pertanyaan pak guru “Belajar bahasa Inggris agar mampu berbicara bahasa Inggris, Pak.” jawab Azis. 

“Bagus sekali, kalau kamu, Gusti? tanya guru kepada Gusti. “Harus siapkan uang, Pak.” jawab Gusti. “Lho, kok uang?” tanya pak guru lebih lanjut. “Ya, Pak. Soalnya kalau sekolah kita statusnya sudah SBI, pasti bayarnya lebih mahal. Masa sih bayarnya kayak sekolah biasa? Udah gitu, pasti nanti dimintai iuran untuk ini itu.” jelas Gusti lebih lanjut.

“Jawabanmu kok sinis sekali? Begini lho, kalau sekolah kita bertaraf Internasional, artinya sekolah kita itu setara dengan sekolah luar negeri. Jadi, kalian seperti sekolah di luar negeri” sang guru melanjutkan penjelasannya.

“Tapi Pak, kalau menurut saya, SBI itu bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah Bertarif Internasional” Gusti juga melanjutkan penjelasannya.



 Baca Juga : Panitia Karnaval Kalisat dianggap tidak Profesional

Contoh Teks Anekdot 2

Menyambung Kabel Telepon

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Fathan menemukan salah satu pamannya yang sangat kaya dan tidak memiliki anak, meninggal dan meninggalkan banyak uang untuknya, jadi dia memutuskan untuk mendirikan agen perumahannya sendiri.

Fathan menemukan kantor yang bagus. Ia membeli beberapa perabot baru dan pindah ke sana. Ia baru berada di sana selama beberapa jam ketika dia mendengar seseorang datang ke pintu kantornya.

"Itu pasti pelanggan pertamaku," pikir Fathan. Ia segera mengangkat telepon dan berpura-pura sangat sibuk menjawab panggilan penting dari seseorang di Jakarta Utara yang ingin membeli rumah besar dan mahal di daerah tersebut.

Pria itu mengetuk pintu, masuk dan menunggu dengan sopan sampai Fathan menyelesaikan percakapannya di telepon. Kemudian pria itu berkata kepada Fathan, "Saya dari perusahaan telepon dan saya dikirim ke sini untuk menyambungkan kabel telepon Anda."

 
Contoh Teks Anekdot 3

Sekarang Pukul Berapa?

Seorang gelandangan tidur di taman. Ia dibangunkan setelah tidur selama 5 menit oleh seorang pria. "Permisi. Apakah Anda tahu pukul berapa sekarang?" Gelandang itu menjawab, "Maaf saya tidak punya jam tangan, jadi saya tidak tahu sekarang pukul berapa." Pria itu meminta maaf karena membangunkan gelandangan itu, lalu melangkah pergi. Gelandang itu kembali melanjutkan tidurnya. Setelah beberapa saat, Ia dibangunkan oleh seorang wanita, yang sedang berjalan-jalan dengan anjingnya.

Wanita itu berkata, "Maaf mengganggu tidur Anda, tetapi sepertinya saya kehilangan jam tangan saya. Apa Anda tahu sekarang pukul berapa?" Gelandang itu sedikit kesal karena dibangunkan lagi, tetapi dia dengan sopan memberi tahu wanita itu bahwa dia tidak punya jam tangan dan tidak tahu pukul berapa.

Setelah wanita itu pergi, gelandangan itu punya ide. Ia membuka tas miliknya dan mengeluarkan pena dan selembar kertas. Di kertas itu, Ia menulis, 'Saya tidak punya jam tangan. Saya tidak tahu sekarang pukul berapa.'

Ia kemudian menggantungkan kertas itu di lehernya dan kembali melanjutkan tidurnya. Setelah sekitar 15 menit, seorang polisi yang sedang berjalan di taman melihat gelandangan tertidur di bangku, dan membaca tulisan yang digantung di lehernya.

Polisi itu membangunkan si gelandangan dan berkata, "Saya membaca tulisan yang digantung di leher Anda. Saya pikir Anda ingin tahu bahwa sekarang pukul 14.30."


Contoh Teks Anekdot 4

Menghitung Keledai 

Suatu hari Abu Ali pergi ke pasar dan membeli sembilan keledai. Dia pulang ke rumah dengan menunggangi salah satu keledai, dan delapan ekor keledai lainnya mengikuti di belakang.

Setelah beberapa saat, Abu Ali berkata pada dirinya sendiri, “Saya harus memastikan semua keledai saya ada di sini.” Ia berbalik untuk menghitungnya.

“Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan. Oh! Di mana keledai yang kesembilan?" Abu Ali panik.

Ia melompat turun dari keledainya, melihat ke balik bebatuan dan balik pepohonan. Tapi tidak ada keledai yang tertinggal.

“Saya akan menghitungnya lagi,” kata Abu Ali. “Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan. Oh, keledai yang kesembilan pasti sudah kembali.”

Abu Ali kembali menunggangi keledainya dan pergi.

Setelah beberapa saat, Ia menghitung keledainya lagi. Tapi jumlah yang dihitungnya hanya ada delapan ekor keledai! Sekali lagi Ia melihat ke balik bebatuan dan balik pepohonan. Tapi tidak ada keledai yang tertinggal.

"Saya akan menghitung lagi," katanya, dan kali ini ada sembilan ekor.

Saat itu Abu Ali melihat temannya Musa sedang berjalan. "Musa," panggilnya. “Bantu saya menghitung keledaiku. Saya merasa selalu kekurangan satu ekor. Kalau saya berhenti untuk menghitung ada berapa ekor, saya hanya melihat delapan ekor saja. Tapi kalau saya turun dari keledai yang sedang ditunggangi lalu mencoba berhitung, keledai yang kesembilan, dia ada lagi!”

“Saya justru bisa melihat ada sepuluh ekor keledai,” tawa Musa. “Dan keledai yang kesepuluh namanya Abu Ali.”
 

 Contoh Teks Anekdot 5

Becak Dilarang Masuk

Ceritanya ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “Becak dilarang masuk”. Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki becak.

“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini!” bentak Pak Polisi. “Oh saya melihat Pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk,” jawab si tukang becak.


Contoh Teks Anekdot 6

Berkat Kanker Otak

Rutinitas belajar dan mengajar selalu diawali dengan cek presensi. Setiap guru yang masuk akan memanggil satu per satu murid yang hadir. Aturan yang sama berlaku di SMA Ruangguru. Pada saat itu, guru Bahasa Indonesia yang terkenal galak mulai memanggil setiap murid. Dengan nada tegas dan ekspresi kaku, ia menyebut nama murid. Hal ini menyebabkan murid yang dipanggil pun menjawab tak kalah lantangnya.

“Andi Ahmad”

“Hadir Bu!”

“Azmi Mahdi”

“Hadir Bu!”

“Bayu Satria”

“Hadir Bu”

“Akhirnya kamu masuk sekolah juga yah. Kenapa kamu kemarin tidak masuk?”

“Saya mesti ke rumah sakit, Bu,” jawab Bayu sembari senyum.

“Kenapa kamu jawab pertanyaan saya sambil senyum-senyum?” jawab sang guru kesal.

“Iya Bu, soalnya kata dokter saya terkena kanker otak.”

“Apa yang lucu? Kanker otak itu berbahaya.”

“Saya senang Bu. Ibu sudah tidak bisa bilang ‘dasar kamu tidak punya otak’ karena otak saya rusak.”

Seisi kelas meringis mendengar jawaban Bayu. Mereka ingin tertawa, tetapi khawatir dimarahi sang guru.
 

Contoh Teks Anekdot 7 

Modal Huruf

Pada suatu hari ada seorang guru di sebuah sekolah dasar yang sedang bertanya kepada muridnya tentang hasil belajar menghafalkan huruf. 

Pak guru bertanya kepada Farid tentang berapa huruf yang sudah Farid hafal, kemudian Farid menjawab bahwa ternyata dia hanya akan menghafalkan huruf C D E F G A B C. 

Setelah mendengar jawaban tersebut, pak guru pun bingung dan bertanya kembali kepada Farid kenapa dia hanya mau menghafalkan tujuh huruf saja. 

Lalu Farid menjawab dengan lantang bahwa dengan menghafal tujuh huruf tersebut saja, Farid bisa jadi pemusik yang hebat dan menghasilkan banyak uang. Mendengar jawaban tersebut, kemudian pak guru hanya mengangguk-ngangguk saja dan berbicara “benar juga”.

 
Contoh Teks Anekdot 8

Tukang Roti

Pada pagi hari yang cerah, Azka sengaja belum sarapan karena ingin membeli bubur di depan komplek. Namun, tiba-tiba terdengar bel pedagang roti. Tanpa pikir panjang, Azka pun langsung menuju teras rumah untuk memanggil si tukang roti. 

Azka: “Bang, jual roti apa aja?”

Tukang roti: “Banyak macamnya mas, lihat dan pilih saja sendiri.”

Azka: Ini apa, “Bang?”

Tukang roti: “Kalau yang ini nanas, Mas.”

Azka: “Kalau yang ini apa?”

Tukang roti: “Srikaya.”

Azka: “Bang, kalau yang ini?”

Tukang roti: “Blueberry, Mas.”

Azka: “Lho gimana sih, terus mana rotinya, saya mau beli roti bukan buah, kok dari tadi yang disebutkan buah-buahan aja, ya udah deh saya ga jadi beli.”

Tukang roti: “Bengong dan kemudian malah jatuh pingsan.”

 

Contoh Teks Anekdot 9

Penjual Kue Yang Hebat

Caca membeli beberapa kue dari seorang nenek di pinggir jalan, namun ia tidak bisa melanjutkan perjalanan pulangnya karena tiba-tiba hujan turun deras sekali. Akhirnya Caca dan si nenek penjual kue pun sama-sama berteduh.

Agar tidak terlalu terasa canggung, Caca pun memulai obrolan “Nek, sudah lama jualan kue?” “Sudah sekitar 35 tahun, Nak”, jawab nenek. Caca kembali bertanya, “Memangnya tidak ada yang membantu, Nek?Anak-anak nenek kemana?”

“Anak-anak saya sibuk kerja, ada yang di Polda, rumah sakit, dan juga sekolah” Caca pun kagum mendengar jawaban nenek itu, “Wow, hebat! Walau hanya berjualan kue, namun anak-anak nenek sukses semua ya?” “Ya sama saja Nak, kerjanya seperti saya, jualan kue.”


Contoh Teks Anekdot 10

Ekstrakurikuler

Suatu hari, mengawali tahun ajaran baru, seorang guru melakukan sosialisasi kepada siswa baru mengenai pentingnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. “Anak-anak, selain kalian akan mendapatkan berbagai ilmu di sekolah ini, kalian juga dapat mengikuti ekstrakurikuler.”

Ada banyak jenis ekstrakurikuler yang bebas dipilih, diantaranya seperti Pramuka, PMR, PBB, basket, Rohis, paduan suara, drumband, dan masih banyak yang lainnya.” jelas guru tersebut. Mendengar penjelasan guru itu, murid-murid pun penasaran sehingga mereka bertanya ke guru tersebut. Benny, salah satu murid yang ada di kelas itu bertanya, “Bu, memangnya apa gunanya ekstrakurikuler?”

Guru itu pun menjelaskan dengan detail, “Tentu saja banyak manfaatnya, diantaranya melatih kedisiplinan, kepemimpinan, dan lain sebagainya.” “Termasuk tambahan uang saku ya, Bu?” Anto pun menimpali. Ibu guru yang mendengarnya hanya dapat tersenyum.
 

Contoh Teks Anekdot 11 

Obrolan Presiden Saat di Pesawat

Gus Dur merasa bosan dan mencoba mencari suasana di pesawat RI-01. Kali ini Gus Dur mengundang Presiden Amerika Serikat (AS) dan Prancis pada saat itu, untuk terbang bersama Gus Dur berkeliling dunia.

Seperti biasa, setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negara yang dipimpin mereka. Tidak lama Presiden AS, Bill Clinton mengeluarkan tangannya, lalu sesaat kemudian dia berkata, "Wah kita sedang berada di atas New York!"

Gus Dur pun menanggapi dan berkata, "Lho kok bisa tahu, sih?"

"Ini patung Liberty kepegang!" jawab Bill Clinton dengan bangganya.

Tidak mau kalah, Presiden Prancis saat itu, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar pesawat.

"Tahu tidak, kita sedang berada di atas Kota Paris!" dengan sombongnya.

"Wah ... kok bisa tahu juga?" saut Gus Dur.

"lni menara Eiffel kepegang!" jawab presiden Perancis.

Karena disombongi oleh Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat.

"Wah ... kita sedang berada di atas Tanah Abang!" teriak Gus Dur.

"Lho kok bisa tahu, sih?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa melihat dengan baik.

"Ini jam tangan saya hilang." jawab Gus Dur bernada kalem.


Baca juga : Contoh Teks Humor

Senin, 19 September 2022

SOAL UTS BAHASA INDONESIA SEMESTER 1 KELAS X SMA 10


Sudah seperempat semester kita menjalani pendidikan di SMA sebagai siswa transisi dari SMP ke SMA bagaimana perasaan kalian selama menjalani kegiatan belajar mengajar di SMA sudahkan kalian move on?

Atau masihkah kalian terbayang bayang masa masa SMP?

Eits jagan sampai ya karena kita harus selalu menatap masa depan. Nah kali ini bagaimana kita mengatasi semua ini?

Kita harus selalu memikirkan hal yang akan kita lakukan di masa mendakan baik itu kegiatan hari esok, kegiatan selama seminggu kedepan, sebulan kedepan bahkan setaun kedepan. 

Kita boleh bernostalgia asal jagan terlalu lama tenggelam dalam kenangan masa lalu. Karena masa lalu hanya ilusi.

Untuj menguji pemahaamn kita tentang materi yang sudah kita tempuh selama ini,

Yuk mari kita coba kerjakan soal UTS Berikut UTS kelas X IPA

Berharap Tol lewat di Jember, bisakah?

  Jalan tol trans jawa yang menghubungkan ujung barat jawa hingga ujung timur jawa akan segera terealisasi. Hingga kini pembangunannya sudah...