Bacalah teks anekdot berikut!
KUHP dalam
anekdot
Seorang dosen fakultas hukum suatu Universitas
sedangmemberikan kuliah hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja. Saat sesi
tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak
dosen tidak menjawab
sendiri, melainkan melemparkan kepada Ahmad. “ Saudara Ahmad, coba
di jawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas Ahmad
menjawab, “ Kasih Uang Habis
Perkara, Pak…!” Mahasiswa lain tertawa, sedangkan pak dosen
geleng-geleng kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad,
“Saudara Ahmad dari mana saudara tau jawaban itu?” dasar Ahmad,
pertanyaan pak dosen dijawab dengan tegas, “Peribahasa Inggris
mengatakan pengalaman adalah guru yang
terbaik, Pak…!” semua mahasiswa di kelas tercengang. Mereka
berpandang-pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
1. Makna
yang tersirat pada teks anekdot di atas adalah….
A. Menjelaskan kepanjangan KUHP sebenarnya adalah kitab Undang Hukum Pidana
B. Mengkritik Bapak dosen
sedang memberikan kuliah hukum pidana.
C. Peribahasa
Inggris mengatakan pengalaman adalah guru terbaik
D. Menyindir kepada oknum penegak yang mau disuap
E. Menyindir Ali yang bertanya kepanjangan KUHP
Bacalah teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor
2-4!
Dosen juga Menjadi Pejabat
Di kantin sekolah sebuah Universitas, Udin dan Tono dua
orang
mahasiswa sedang berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu
duduk, tidak pernah mau berdiri.”
Udin : “ Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton,”
Tono : “Ya, Udin tau sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak
kuat
berdiri,”
Tono : “ Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dis juga seorang
pejabat.”
Udin : “ Loh, apa hubungannya.Tono : “ Ya, kalu dia berdiri,
takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Soal 2.
Makna yang terdapat dalam teks anekdot yang berjudul
"Dosen
juga Menjadi Pejabat" adalah…
A. Dosen yang merangkap jadi pejabat
B. Pada kalimat penutup
anekdot sebagai jawaban mengapa sang dosen tidak pernah mau berdiri dari
tempat duduknya ternyata karena kalu dia berdiri, takut
kursinya diduduki orang lain
C. Kritikan
pada para pejabat yang takut kehilangan jabatannya atau
tidak mau diganti oleh pejabat baru
D. Dosen juga ingin jadi pejabat
E. Masalah
terkait tokoh publik atau yang menyangkut orang banyak
Soal 3.
Isi pokok anekdot dalam teks yang berjudul "Dosen juga Menjadi
pejabat" adalah ….
A. Dosen yang merangkap jadi pejabat
B. Pada
kalimat penutup anekdot sebagai jawaban mengapa sang dosen
tidak pernah mau berdir dari tempat duduknya ternyata karena kalu dia
berdiri, takut kursinya diduduki orang lain
C. Kritikan
pada para pejabat yang takut kehilanga jabatannya atau
tidak mau diganti oleh pejabat baru
D. Dosen juga ingin jadi pejabat
E. Masalah
terkait tokoh publik atau yang menyangkut publik atau orang
banyak.
Soal 4.
Alasan kelucuan teks anekdot yang berjudul Dosen juga menjadi Pejabat adalah ….
A. Dosen yang merangkap jadi pejabat
B. Pada
kalimat penutup anekdot sebagai jawaban mengapa sang dosen
tidak pernah mau berdiri dari tempat duduknya ternyata karena kalu dia
berdiri, takut kursinya diduduki orang lain
C. Kritikan
pada para pejabat yang takut kehilanga jabatannya atau
tidak mau diganti oleh pejabat baru
D. Dosen juga ingin jadi pejabat
E. Masalah
terkait tokoh publik atau yang menyangkut orang banyak
Bacalah teks
anekdot berikut untuk menjawab soal nomor
5-6!
Suatu ketika, orang-orang di kota mengundang Nasruddin untuk
menyampaikan khotbah di sebuah majelis.
Ketika tiba di mimbar, dia mendapati bahwa sebagian besar
hadirin dalam majlis itu tidak terlalu semangat untuk
mendengarkan khotbahnya. Sesudah menyampaikan salam,
Nasaruddin bertanyan kepada hadirin, “Apakah kalian tahu
materi apa yang akan saya sampaikan sekarang?
Hadirin serempak menjawab, “Tidak!”
Oleh karena itu, Nasaruddin berkata, “Saya tidak punya
keinginan untuk berbicara kepada orang-orang yang tidak
mengetahui apa pun tentang apa yang akan saya bicarakan.” Ia
pun berjalan turun dari mimbar dan meninggalkan majlis tanpa
memberikan khotbah apa pun.
Soal 5.
Isi pokok cuplikan anekdot di atas adalah ....
A. Kegemaraan
orang-orang kota mendengarkan khotbah Nasaruddin
B. Seorang
Nasaruddin yang akan berkhotbah di depan orangorang kota
C. Sikap antipati orang-orang kota terhadap khotbah
Nasaruddin
D. Sikap simpati orang-orang kota terhadap khotbah
Nasaruddin
E. KemarahaanNasarudin terhadap sikap para pengundangnya
Soal 6.
Peristiwa lucu yang tampak pada cuplikan anekdot di atas
adalah ....
A. Hadirin yang tidak memperhatikan khotbah Nasaruddin
B. undangan orang-orang kota pada Nasaruddin
C. Sikap Nasaruddin yang begitu saja meninggalkan mimbar
D. Paran jamaah yang tidak bisa mendengarkan
khotbahNasaruddin
E. ketidakberdayaan
para jamaah untuk menahaan Nasruddin
turun dari mimbar
Bacalah teks
berikut untuk menjawab soal nomor 7-8!
Suatu kali Kabayanmenunjukan keahliannya sebagai orang
yang mampu menguasi bahasa burung.
Kepala kampong mendengar hal itu dan membawa Kabayan
pergi berburu ke hutan. Di hutan, mereka melihat sebuah
pohon
yang tumbang dan seekor Burung Hantu membangun sarang di
atasnya. Bertanyalah kepala kampung kepada kabayan, “Coba
beri tahu aku apa yang diutarakan Burung Hantu itu?”
“Ia bilang,” kata Kabayan, “Jika kepala kampung tidak
berhenti
menyusahkan warganya, kekuasannya akan segera tumbang
seperti pohonku ini.”
Soal 7.
Pesan yang terkandung di dalam anekdot di atas adalah…
A. Seorang harus bersikap adil seperti halnya burung hatu
B. Perbuatan menyengsarakan
rakyat akan berakibat pada setatus kepeminpinannya
C. Pemimpin harus berbuat adil, tidak boleh menyusahkan
rakyat
D. Untuk menjadi
seorang pemimpin sangat diperlukan kapan pun dan
dimanapun
E. Pemimpin yang mementingkan kepentingan sendiri
Kelucuan yang timbul pada anekdot di atas adalah…
A. Penyampaian kritik secara langsungr
B. Kritik yang dikemas secara diam-diam
C. Kontradiksi karakter dua toko
D. Kecerdikan
Kabayaan untuk menasehati kepala kampung yang lugu
melalui peristiwa jatuhnya sarang burung
E. Keluguan seorang tokoh yang dimanfaatkan
Soal 9.
Perhatikan gambar anekdot berikut!
Makna
tersirat pada gambar anekdot di atas adalah…
A. Menyindir kepada anggota MPR yang tidak masuk sekolah
B. Menyindir kepada anggota DPR yang sering bolos kerja
C. Menyindir bapak yang selalu menasehati
D. Mengkritik nggota DPR yang sering bolos sekolah
E. Mengkritik anggota DPR yang tidak memperhatikan anak sekolah
Soal
10.
Perhatikan gambar berikut!
Makna
tersirat pada gambar anekdot di atas adalah…
A.Menyindir kepada siswa yang malas belajar dan mengharapkan
sepiring nasi
B.
Menyindir kepada siswi pintar yang tidak mau mengajari siswa
lain
C.
Mengkritik pemerintah yang selalu mempersulit dengan adanya
soal UAN
D.
Menyindir siswa yang malas belajar dan mengharapkan
kebocoran soal UAN
E. Mengkritik pemerintah yang tidak memperhatikan pelajar