Rabu, 09 Agustus 2023

Tujuan Teks Ekplanasi

Tujuan Teks Eksplanasi

Tujuan yang akan dicapai melalui teks eksplanasi adalah,
1. menjelaskan fenomena yang terjadi
2. menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa

Memahami Informasi dalam Teks Eksplanasi
Tidak semua data atau fakta dapat diolah menjadi sebuah informasi bagi
penerimanya. Jika suatu data yang diolah ternyata tidak bermanfaat bagi
penerimanya, hal tersebut belum bisa disebut sebagai sebuah informasi.
Secara etimologis istilah “informasi” berasal dari bahasa Latin,
yaitu “Informatinem” yang artinya ide, kode, atau garis besar. Informasi dapat
disajikan dalam beragam bentuk, mulai dari tulisan, gambar, tabel, diagram, audio,
video, dan lain sebagainya. Umumnya penyampaian suatu informasi dilengkapi
dengan data atau fakta yang telah melalui pengolahan.

Sesuai dengan pengertian informasi yang dijelaskan di atas, informasi dapat
dibedakan menjadi empat jenis.

1. Informasi Berdasarkan Sifat
Jenis informasi ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, diantaranya;
a. Faktual, yaitu informasi yang dibuat berdasarkan fakta dan dapat dibuktikan
kebenarannya.
b. Opini atau konsep, yaitu informasi yang dibuat berdasarkan pendapat
seseorang tentang sesuatu hal.
c. Deskripsi, yaitu informasi yang dibuat dalam bentuk penjelasan terperinci
mengenai sesuatu hal.

2. Informasi Berdasarkan Kegunaan
Jenis informasi berdasarkan kegunaan dapat dibagi menjadi dua bagian,
diantaranya;
a. Informasi yang menambah pengetahuan, yaitu informasi yang isinya
menambah pengetahuan baru bagi seseorang.
b. Informasi yang berdasarkan penyajian, yaitu informasi yang disampaikan
dalam beberapa bentuk, misalnya artikel, audio, gambar, video, dan lainnya.

3. Informasi Berdasarkan Bidang Kehidupan
Ini adalah jenis informasi yang dibuat dalam beberapa kategori, seperti
Informasi Kesehatan, Informasi Pendidikan, Informasi Bisnis, Informasi
Olahraga, dan sebagainya.

4. Informasi Berdasarkan Lokasi Peristiwa
Ini adalah jenis informasi yang dibuat berdasarkan lokasi suatu peristiwa. Jenis
informasi ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu informasi dalam negeri (domestik),
dan informasi luar negeri.

Menemukan Gagasan Umum dalam Teks Eksplanasi
     Pengertian gagasan umum atau gagasan utama adalah jenis gagasan yang sering
dijadikan sebagai dasar pengembangan suatu paragraf.
 Gagasan utama ini letaknya
bisa di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif), dan di tengah paragraf
yang keberadaannya antara di awal dan di akhir paragraf (deduktif – induktif).

Perhatikanlah cuplikan teks berikut.
Pandemi Covid-19 membuat sistem pendidikan nasional mengalami beberapa
perubahan kebijakan. Hal ini sebagai bentuk upaya untuk mencegah penularan
wabah virus Corona (Covid-19) secara lebih luas, terutama di lingkungan satuan
pendidikan.
Salah satu kebijakan pendidikan selama masa darurat Covid-19 tersebut
adalah belajar dari rumah. Belajar dari rumah merupakan kegiatan mengubah
proses pembelajaran di sekolah menjadi di rumah. Peserta didik tetap
mengerjakan semua tugas dari sekolah, tetapi dilakukan di rumah.
Belajar dari rumah dapat dilakukan dalam bentuk pembelajaran daring (dalam
jaringan) atau jarak jauh. Pembelajaran daring dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik.
Gagasan umum teks tersebut adalah tentang “dampak penyebaran virus Covid-19
terhadap kebijakan pendidikan”. Teks tersebut menjelaskan dampak penyebaran
covid 19 terhadap proses pembelajaran, yakni belajar dari rumah merupakan
kegiatan mengubah proses pembelajaran di sekolah menjadi di rumah.
Teks itu pun tergolong ke dalam jenis eksplanasi, yakni teks yang memaparkan proses terjadinya suatu fenomena atau kejadian dengan sejelas-jelasnya.
Di dalam teks tersebut juga terkandung sebuah gagasan umum (ide pokok), yakni dampaknya penyebaran virus Covid-19.
Gagasan umum tersebut terdapat pada bagian awal paragraf. Oleh karena itu, cuplikan teks tersebut dapat pula digolongkan ke dalam jenis paragraf deduktif.

Perhatikan pula teks berikut.
Sesudah pengakuan kedaulatan pada tanggal 27 Desember 1949, bangsa
Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan. Sebagai akibat
ketentuan-ketentuan hasil KMB (Konferensi Meja Bundar), Indonesia harus
menanggung beban utang luar negeri dan dalam negeri. Padahal struktur
ekonomi Indonesia pada waktu itu masih tergantung kepada beberapa jenis
perkebunan. Situasi politik yang tidak stabil semakin meningkatkan
pengeluaran negara. Akibatnya, anggaran pemerintah menjadi defisit.

Teks di atas juga bersifat eksplanatif. Gagasan umumnya tentang beban keuangan
pemerintah di tahun 1949 (yang begitu berat). Gagasan umum itu terletak pada
bagian awal paragraf. Dengan demikian, cuplikan tersebut pun dapat digolongkan ke dalam paragrafdeduktif.
Selain itu, mungkin pula sebuah paragraf dalam teks eksplanasi bersifat induktif
ataupun campuran.
Akan tetapi, yang dapat ditemukan, paragraf- paragraf di dalam teks eksplanasi pada umumnya bersifat deduktif, yakni gagasan umumnya terletak pada bagian awal paragraf.

Menemukan Fakta Penting dalam Teks Eksplanasi
Dengan teks eksplanasi, pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadinya fenomena secara jelas dan logis.
Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pernyataan-pernyataan yang
memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya.
Jika diartikan menurut KBBI alias Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka fakta
mengacu kepada sesuatu hal yang memang ada atau yang memang terjadi. 
Jadi, secara umum bisa kita simpulkan bahwasanya fakta adalah sebuah kenyataan yang sejatinya memang ada atau berdasarkan kejadian nyata.

Ciri-Ciri Fakta:
1. Mengandung sebuah kenyataan yang kebenarannya bisa dibuktikan.
2. Memiliki sumber data yang akurat, tepat, dan nyata misalnya saja masalah
tempat kejadian, tanggal dan waktu kejadian.
3. Mempunyai keterangan saksi sebagai nara sumber yang kebenarannya bisa
diuji.
4. Memiliki sifat objektif. ata yang diberikan tidak dikarang secara bebas,
mengada-ada dan pastinya benar-benar nyata keasliannya.
5. Kalimat fakta pada umumnya bisa memberikan jawaban yang mengacu pada
struktur 5 W + 1 H.
6. Data informasi yang memang diambil dari sebuah kejadian nyata.
7. Biasanya menjelaskan sebuah permasalahan atau kejadian yang telah terjadi.

Dalam teks eksplanasi, penulis menggunakan banyak fakta yang fungsinya
sebagai penyebab atau akibat terjadinya suatu peristiwa. Bahkan, dapat dikatakan
bahwa teks eksplanasi hampir semuanya berupa fakta. 
k2 contoh diatas senua kalimat di dalamnya merupakan fakta.


Rangkuman
1. Eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi.
Suatu peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi disekitar kita,
selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses.

2. Tujuan Teks Eksplanasi
a. menjelaskan fenomena yang terjadi
b. menjelaskan sebab akibat suatu peristiwa

3. Gagasan umum atau gagasan utama adalah jenis gagasan yang sering dijadikan
sebagai dasar pengembangan suatu paragraf. Gagasan utama ini letaknya bisa
di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif) dan di tengah paragraf
yang keberadaannya antara di awal dan di akhir paragraf (deduktif – induktif).

4. Fakta mengacu kepada sesuatu hal yang memang ada atau yang memang
terjadi. Jadi, secara umum bisa kita simpulkan bahwasanya fakta adalah sebuah
kenyataan yang sejatinya memang ada atau berdasarkan kejadian nyata.

Tugas 1.

Rumah rusak, gempa bumi, rumah roboh, rumah ambruk, bangunan ambruk
Sumber foto: media indonesia

      Gempa bumi merupakan getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran
atau pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar permukaan bumi.
Peristiwa alam ini sering terjadi di daerah yang berada dekat gunung berapi atau
gunung yang masih aktif dan di daerah yang dikelilingi lautan yang sangat luas.
Gempa bumi terjadi karena pergesaran atau gerakan lapisan dasar bumi dan
letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu
cepat dengan dampak yang sangat besar bagi lingkungan sekitarnya.
Getaran gempa bumi yang sangat besar dan merambat ke segala arah sehingga
dapat meratakan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkkan menjadi dua jenis, yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik.
Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi lunak sehinggal
mengalami pergeseran atau pergerakan. Teori “Tektonik Plate” menjelaskan bahwa
bumi kita ini terdiri dari beberapa lapisan buatan.
     Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung dilapisan,
seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat lambat sehingga terpecah-pecah
dan bertabrakan satu sama lain.Itulah yang menyebabkan mengapa gempa bumi
dapat terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi dikarenakan adanya
letusan gunung berapi yang sangat besar. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi
dibandingkan dengan gempa tektonik.
Gempa dapat terjadi kapan saja tanpa mengenal musim. Meskipun demikian,
konsentrasi gempa cenderung terjadi ditempat-tempat tertentu saja, seperti pada
perbatasan plat Pacifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyak
terdapat gunung berapi.

Setelah membaca teks eksplanasi di atas, jawablah pertanyaan berikut:

1. Tentukan gagasan umum teks ekplanasi tersebut!
2. Jelaskan fakta-fakta yang terdapat dalam teks eksplanasi tersebut!

Mangir

Untuk lebih meningkatkan pemahamanmu terhadap struktur novel
sejarah, analisislah dengan memanfaatkan kutipan novel Mangir karya
Pramoedya Ananta Toer berikut ini.


Mangir
Karya Pramoedya Ananta Toer
Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan
telah terbit bersamaan dengan tenggelamnya matari. Dengan cepat ia naik dari
kaki langit, mengunjungi segala dan semua yang tersentuh cahayanya. Juga
hutan, juga laut, juga hewan dan manusia. Langit jernih, bersih, dan terang. Di
atas bumi Jawa lain lagi keadaannya gelisah, resah, seakan-akan manusia tak
membutuhkan ketenteraman lagi.
1. Abad Keenam Belas Masehi
Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnama sidhi itu gelisah. Ombak￾ombak besar bergulung-gulung memanjang terputus, menggunung, melandai,
mengejajari pesisir pulau Jawa. Setiap puncak ombak dan riak, bahkan juga
busanya yang bertebaran seperti serakan mutiara–semua–dikuningi oleh
cahaya bulan. Angin meniup tenang. Ombak-ombak makin menggila.
Sebuah kapal peronda pantai meluncur dengan kecepatan tinggi dalam
cuaca angin damai itu. Badannya yang panjang langsing, dengan haluan dan
buritan meruncing, timbul-tenggelam di antara ombak-ombak purnama
yang menggila. Layar kemudi di haluan menggelembung membikin lunas
menerjang serong gunung-gunung air itu–serong ke barat laut. Barisan
dayung pada dinding kapal berkayuh berirama seperti kaki-kaki pada ular naga. Layarnya yang terbuat dari pilinan kapas dan benang sutra, mengilat
seperti emas, kuning dan menyilaukan.
Sang Patih berhenti di tengah-tengah pendopo, dekat pada damarsewu,
menegur, “Dingin-dingin begini anakanda datang. Pasti ada sesuatu
keluarbiasaan. Mendekat sini, anakanda.” Dan Patragading berjalan mendekat
dengan lututnya sambil mengangkat sembah, merebahkan diri pada kaki Sang
Patih. “Ampuni patik, membangunkan Paduka pada malam buta begini Kabar
duka, Paduka. Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus memasuki Jepara
tanpa diduga-duga, menyalahi aturan perang.”
”Allah Dewa Batara!” sahut Sang Patih. ”Itu bukan aturan raja-raja! Itu
aturan brandal!”
”Balatentara Tuban tak sempat dikerahkan, Paduka.”
”Bagaimana Bupati Jepara?”
”Tewas enggan menyerah Paduka,” Patragading mengangkat sembah. ”Sisa
balatentara Tuban mundur ke timur kota. Jepara penuh dengan balatentara
Demak. Lebih dari tiga ribu orang.”
”Begitulah kata warta,” Pada meneruskan dengan hati-hati matanya tertuju
pada Boris. ”Semua bangunan batu di atas wilayah Kota, gapura, arca, pagoda,
kuil, candi, akan dibongkar. Setiap batu berukir telah dijatuhi hukum buang ke
laut! Tinggal hanya pengumumannya.”
”Disambar petirlah dia!” Boris meraung, seakan batu-batu itu bagian
dari dirinya sendiri. ”Dia hendak cekik semua pernahat dan semua dewa di
kahyangan. Dikutuk dia oleh Batara Kala!” Tiba-tiba suaranya turun mengiba￾iba: ”Apa lagi artinya pengabdian? Aku pergi! Jangan dicari. Tak perlu dicari!”
Meraung.
Ia lari keluar ruangan, langsung menuju ke pelataran depan. Diangkatnya
tangga dan dengannya melangkahi pagar papan kayu. Dari balik pagar orang
berseru-seru, ”Lari dari asrama! Lari!”
Mula-mula pertikaian berkisar pada kelakuan Trenggono yang begitu
sampai hati membunuh abangnya sendiri, kemudian diperkuat oleh sikapnya
yang polos terhadap peristiwa Pakuan. Mengapa Sultan tak juga menyatakan
sikap menentang usaha Portugis yang sudah mulai melakukan perdagangan
ke Jawa? Sikap itu semakin ditunggu semakin tak datang. Para musafir yang
sudah tak dapat menahan hati lagi telah bermusyawarah dan membentuk
utusan untuk menghadap Sultan. Mereka ditolak dengan alasan: apa yang
terjadi di Pajajaran tak punya sangkut paut dengan Demak dan musafir.
Jawaban itu mengecewakan para musafir. Bila demikian, mereka
menganggap, sudah tak ada perlunya lagi para musafir mengagungkan Demak
karena keagungannya memang sudah tak ada lagi. Apa gunanya armada
besar peninggalan Unus, yang telah dua tahun disiapkan kalau bukan untuk
mengusir Portugis dan dengan demikian terjamin dan melindungi Demak
sebagai negeri Islam pertama-tama di Jawa? Masuknya Peranggi ke Jawa
berarti ancaman langsung terhadap Islam. Kalau Trenggono tetap tak punya
sikap, jelas dia tak punya sesuatu urusan dengan Islam.
...
Orang menarik kesimpulan dari perkembangan terakhir: antara anak
dan ibu takkan ada perdamaian lagi. Dan pertanyaan kemudian yang timbul:
Adakah Sultan akan mengambil tindakan terhadap ibunya sendiri sebagaimana
ia telah melakukannya terhadap abang-kandungnya.
Pangeran Seda Lepen? Orang menunggu dan menunggu dengan perasaan
prihatin terhadap keselamatan wanita tua itu. Sultan Trenggono tak mengambil
sesuatu tindakan terhadap ibunya. Ia makin keranjingan membangun pasukan
daratnya. Hampir setiap hari orang dapat melihat ia berada di tengah-tengah
pasukan kuda kebanggaannya, baik dalam latihan, sodor, maupun ketangkasan
berpacu samba memainkan pedang menghajar boneka yang digantungkan
pada sepotong kayu. Ia sendiri ikut dalam latihan-latihan ini.
Dan dalam salah satu kesempatan semacam ini pernah ia berkata secara
terbuka, ”Tak ada yang lebih ampuh daripada pasukan kuda. Lihat, kawula
kami semua!” Dan para perwira pasukan kuda pada berdatangan dan
merubungnya, semua di atas kuda masing-masing.
”Pada suatu kali, kaki kuda Demak akan mengepulkan debu di seluruh
bumi Jawa. Bila debunya jatuh kembali ke bumi, ingat-ingat para kawula, akan
kalian lihat, takkan ada satu tapak kaki orang Peranggi pun tampak. Juga tapak￾tapaknya di Blambangan dan Pajajaran akan musnah lenyap tertutup oleh debu
kuda kalian.” Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan dan kedamaian–kota
dan pedalaman. Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil,
pemimpin pasukan gajah. Nama barunya: Wirabumi. Panggilannya yang
lengkap: Gusti Patih Tuban Kala Cuwil Sang Wirabumi. Dan sebagai patih ia
masih tetap memimpin pasukan gajah, maka Kala Cuwil tak juga terhapus
dalam sebutan. Pasar kota dan pasar bandar ramai kembali seperti sediakala.
Lalu lintas laut, kecuali dengan Atas Angin, pulih kembali. Sang Adipati telah
menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh

dan berdagang di Malaka ataupun Pasai. 




Referensi buku Bahasa Indonesia kemendikbudristek 

Struktur Teks Cerita Sejarah

 Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah

Novel sejarah, seperti juga novel-novel lainnya, termasuk dalam genre teks
cerita ulang. Novel sejarah juga mempunyai struktur teks yang sama dengan
struktur novel lainnya yaitu orientasi, pengungkapan peristiwa, rising action,
komplikasi, evaluasi/resolusi, dan koda.

1. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientasi)
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan setting cerita baik waktu,
tempat, maupun peristiwa. Selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan
mengenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.

2. Pengungkapan peristiwa
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai
masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

3. Menuju konflik (rising action)
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun
keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran
tokoh.

4. Puncak konflik (turning point, komplikasi)
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling
besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan
nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil
menyelesaikan masalahnya atau gagal.

5. Penyelesaian (evaluasi, resolusi)
Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian
tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah
mengalami peristiwa puncak itu. Pada bagian ini pun sering pula
dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami
tokoh utama.

6. Koda
Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang
fungsinya sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan
langsung oleh pengarang atau dengan mewakilkannya pada seorang
tokoh. Hanya saja tidak setiap novel memiliki koda, bahkan novel-novel
modern lebih banyak menyerahkan simpulan akhir ceritanya itu kepada
para pembacanya. Mereka dibiarkan menebak-nebak sendiri penyelesaian
ceritanya

Untuk lebih jelasnya mari kita simak contoh di buku paket Bahasa Indonesia kemendikbud halaman 45

Kerjakan sola berikut dengan mengklik kata berikut ini: mangir


Selasa, 01 Agustus 2023

Surat Lamaran Pekerjaan contoh lowongan pekerjaanya

  Melamar pekerjaan merupakan hal yang sering di lakukan oleh kebanyakan orang di Indonesia. Terutama oleh kalangan yang baru lulus dari studinya baik itu SMA,S1,S2, maupun S3 bahkan yang baru saja selesai pelatihan. Utuk selanjutnya kita akan melatih kecakapan dalam menulis surat lamaran pekerjaan dengan berbagai macam jenis lowongan pekerjaan berikut:

1.

Lowongan pekerjaan

2.

Loker terbaru, info loker, lowongan kerja BUMN, lowongan kerja KAI
3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

Berharap Tol lewat di Jember, bisakah?

  Jalan tol trans jawa yang menghubungkan ujung barat jawa hingga ujung timur jawa akan segera terealisasi. Hingga kini pembangunannya sudah...